Harapanrakyat.com,- Dalam rangka merawat dan memelihara peninggalan Leluhur, Yayasan RAA Koesoemadingrat melaksanakan Jamasan Pusaka di Situs Jambansari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Minggu (14/9/2025).
Tradisi Jamasan yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini merupakan sebuah tradisi membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Raden Adipati Aria (RAA) Koesoemadingrat, Bupati Galuh Ciamis tahun 1839-1886.
Adapun prosesi tradisi Jamasan Pusaka ini diawali dari mengeluarkan benda-benda pusaka seperti keris dan juga tumbak dari Museum Galuh Pakuan. Kemudian benda pusaka tersebut secara satu persatu dibersihkan menggunakan air Kahuripan dari 8 mata air.
Ketua Yayasan Koesoemadiningrat, Raden Adi Gardita menjelaskan, makna tradisi Jamasan paling utama adalah untuk menjalin tali silaturahmi antara Kabuyutan atau budayawan, unsur pemerintah serta masyrakat Tatar Galuh Ciamis.
“Kemudian seperti diketahui bersama, dalam tradisi Jamasan ini kita mencucikan benda-benda peninggalan leluhur kita (RAA Koesoemadiningrat) supaya bisa terawat, intinya tidak sampai rusak,” jelasnya.
Baca Juga: Gelap Gulita di Tarikolot Ciamis, Warga Desak Pemerintah Perbaiki Lampu PJU Rusak Demi Keselamatan
Menurutnya, tradisi Jamasan akan menjadi bekal untuk generasi muda, supaya tidak kehilangan jati dirinya. Pasalnya, budaya ini merupakan salah satu ciri jati diri suatu daerah atau bangsa.
“Adapun, benda-benda pusaka yang hari ini dibersihkan itu ada 7 benda. Terdiri dari keris yang dikenal dengan Ki Betok, keris itu merupakan pegangan dari Kanjeng Perbu (RAA Koesoemadiningrat). Ada juga dua tumbak, dan keris serta ada juga trisula,” tuturnya.
Tradisi Jamasan Pusaka RAA Koesoemadiningrat Kekayaan Budaya Galuh Ciamis
Sementara itu, Sekretaris Disbudpora Ciamis, Hendri Ridwansyah mengatakan, tradisi Jamasan Pusaka ini merupakan sebuah keanekaragaman, kekayaan budaya yang dimiliki oleh Tatar Galuh Kabupaten Ciamis.
“Tradisi ini juga merupakan salah satu untuk mengingat, menghargai dan memperingati kekayaan budaya. Terutama budaya yang ditinggalkan oleh para leluhur Tatar Galuh Ciamis. Khususnya dalam tradisi Jamasan ini adalah peninggalan RAA Koesoemadiningrat,” katanya.
Hendri berharap, kegiatan tradisi seperti ini terus dilestarikan dengan baik, supaya nanti bisa diteruskan oleh para generasi muda.
Baca Juga: Syarif Sutiarsa Soroti Dugaan Anggota DPRD Ciamis yang Ikut Main di Dapur MBG
“Pasalnya hal-hal seperti ini harus terus diwariskan, supaya nantinya bisa terus dipelihara dan dilestarikan dengan baik,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)