Asal Usul Nix dan Hydra, Satelit Alami Pluto

3 hours ago 3

Asal usul Nix dan Hydra ada kaitannya dengan Pluto. Hal ini karena keduanya merupakan satelit alami atau bulan dari planet tersebut. Pluto itu sendiri merupakan planet katai yang ada di dalam alam semesta.

Baca Juga: Kawah Kiladze Pluto Pernah Meletus Dahsyat

Akan tetapi, planet tersebut tidak lagi di Tata Surya. Hal ini karena keberadaannya terletak di Sabuk Kuiper. Letaknya ada di luar orbit planet Neptunus.

Asal Usul Nix dan Hydra Milik Pluto

Pembahasan seputar planet katai ini memang selalu menarik. Hal ini tak terkecuali pembahasan seputar bulannya sekalipun. Sebut saja Nix dan Hydra.

Keberadaan kedua bulan ini diketahui mengelilingi planet Pluto sejak 2005. Saat itu ilmuwan mengobservasinya dengan teleskop antariksa Bubble. Hanya saja, dalam observasi tersebut, para astronom melihat keduanya tampak seperti dua titik kecil semata.

Berbeda dengan kondisinya saat ini yang tak lagi terlihat seperti dua titik kecil. Bentuk keduanya terungkap secara detail. Dari pengamatan ini turut membeberkan bagaimana asal usul Nix dan Hydra.

Kedua bulan yang ukurannya sedang tersebut memiliki tampilan mirip bagian dalam Charon. Charon ialah bulan terbesar milik Pluto. Karena hal itu, astronom menilai dua bulan tadi terbuat dari bagian dalam Charon.

Temuan ini menggunakan teleskop James Webb. Berkat bantuan teleskop tersebut, ilmuwan menilai dua satelit alami Pluto ini terbentuk dari pecahan interior bulan terbesarnya. Pecahannya diduga terlontar karena benturan dahsyat yang menciptakan Pluto dan Charon.

Terbentuknya Pluto dan Charon

Dua bulan berukuran sedang milik Pluto, yaitu Nix dan Hydra, diperkirakan terbentuk dari bagian dalam bulan terbesarnya, Charon. Hasil pengamatan terbaru dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menunjukkan bahwa komposisi Nix dan Hydra lebih mirip dengan interior Charon ketimbang objek lain yang berada di Sabuk Kuiper.

Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa kedua satelit tersebut berasal dari pecahan interior Charon yang terlempar akibat sebuah tumbukan besar pada masa lalu. Peristiwa dahsyat itu juga diyakini berperan penting dalam terbentuknya sistem Pluto dan Charon.

Dalam simulasi yang dilakukan ilmuwan sebelumnya, membeberkan bagaimana proses terbentuknya Pluto dan Charon. Keduanya terbentuk lewat proses kiss and capture. Progenitor kedua benda langit ini bertemu dalam sebuah tabrakan dahsyat. Lalu mengelupaskan lapisan luar dari proto-Charon.

Proses tersebut menciptakan piringan puing es. Setelah itu, fragmen-fragmennya bergabung hingga jadi 4 bulan berukuran kecil. Selain jadi asal usul Nix dan Hydra, bulan lainnya tersebut yaitu Kerberos serta Styx.

Karakteristik Nix dan Hydra

Dari terbentuknya Pluto dan Charon, memang mempertegas dugaan bahwa kedua bulan kecilnya terbuat dari satelit alami terbesarnya. Penilaiannya semakin meyakinkan saat melihat karakteristik keduanya. Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi, tampilan keduanya tidak lagi terlihat seperti dua titik kecil, melainkan semakin jelas.

Bulan Nix terlihat seperti halnya jelly bean dengan rasa strawberry. Panjangnya 42 km dengan lebar 36 km. Bulan ini juga memiliki bintik merah dengan ukuran 3 km.

Meski begitu jika melihat asal usul Nix dan Hydra secara keseluruhan, bulan ini memiliki warna abu-abu netral. Akan tetapi, ada area dengan warna merah seperti halnya tinta. Lalu bentuknya seperti halnya pola lingkaran yang diduga kuat adalah kawah.

Baca Juga: Jarak Bumi ke Pluto, Planet Kerdil di Tepi Tata Surya

Selanjutnya untuk bulan Hydra memiliki bagian atas yang terlihat lebih gelap jika kita bandingkan dengan sisi lainnya. Perbedaan tersebut memperlihatkan komposisi permukaan yang ada di area bulan. Dalam observasi ini turut mengungkap bahwa bulan tersebut memiliki 2 kawah, namun salah satunya ada di dalam bayangan.

Untuk karakteristiknya, bulan ini memiliki panjang 55 km. Kemudian untuk lebarnya mencapai 40 km. Ukuran bulan tersebut memang lebih besar daripada Nix.

Fakta Menarik Nix dan Hydra

Saat membahas asal usul bulan Nix dan Hydra, tentu menarik jika mengungkap sejumlah faktanya. Hal ini tidak lain supaya lebih mengenal keduanya. Adapun sejumlah faktanya yakni sebagai berikut.

Diameter

Fakta menarik yang pertama yakni seputar diameternya. Rupanya kedua bulan ini memiliki diameter antara 20-70 mil. Ukurannya jauh lebih kecil jika kita bandingkan dengan bulan milik Bumi sebab diameternya mencapai 2.150 mil.

Penamaan

Fakta kedua yaitu tentang penamaannya. Penamaan kedua bulan ini berasal dari mitologi Yunani kuno. Kata Nix itu sendiri berarti dewi malam yang ada di dalam mitologi Yunani. Sementara untuk Hydra, memiliki arti yaitu monster berbentuk ular ataupun naga dengan 9 kepala di dalam mitologi Yunani.

Baca Juga: Pegunungan Salju di Pluto Terkuak oleh Satelit Luar Angkasa NASA

Tak bisa kita pungkiri bahwa asal usul Nix dan Hydra menarik untuk dikupas secara lebih mendalam. Semakin menarik untuk mengetahuinya apabila ingin mempelajari Pluto beserta bulan-bulannya. Nix dan Hydra memang termasuk bulan kecil di planet Pluto yang memiliki asal usul cukup misterius. Ilmuwan butuh waktu dan penelitian secara lebih mendalam lagi untuk mengungkapnya. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |