BANYUMAS - Dalam suasana khidmat dan sarat nilai ruhani, Madrasah Al-Ittihaad 2 Pasir Lor kembali menggelar pertemuan rutin selapanan di rumah Waka Kurikulum Abdurrohman Fauzi, Grumbul Liges, Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jumat malam (16/05/2025), pukul 22:15 Wib sampai dengan 24:00 Wib.
Acara dimulai dengan tahlil dan doa untuk para perintis, pendiri, pejuang, serta dermawan madrasah yang telah wafat, maupun yang masih hidup dipimpin KH. M. Ali Sodikin dan Doa oleh H. Latifudin.
KH. M. Ali Sodikin, Ketua Pengurus Madrasah, memberikan nasihat mendalam seraya mengajak seluruh hadirin untuk tafakur dan bermuhasabah:
“Belum genap setahun, tiga sahabat kita, H. Arif, Kuswanto, dan H. Shifa, telah dipanggil Allah SWT. Ini peringatan bahwa hidup ini singkat. Yang menyertai mereka kini hanya tiga hal, amal jariyah, ilmu bermanfaat, dan doa anak saleh. Kita yang masih hidup, mari terus memperbanyak amal dan memperbaiki diri, " terangnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keistiqamahan dalam dzikir dan istighfar, Siapa yang banyak bersyukur, banyak ingat kepada Allah SWT, dan gemar beristighfar, maka Allah akan beri solusi atas setiap masalah dan rezeki dari jalan yang tak terduga. Ini janji Allah dalam Al-Qur’an.
Dalam arahannya, KH. Ali Sodikin juga mengumumkan Mulai malam ini, saudara H. Supriyanto ditunjuk sebagai Bendahara Pengurus menggantikan almarhum H. Shifa.
"Kini H. supriyanto Tanggung jawab mengelola kas pengurus sebesar Rp.73.632.700, Ini amanah perjuangan yang harus dijaga dengan jujur dan ikhlas, " ungkapnya.
Ustaz Jamil, Kepala Madrasah, melaporkan capaian program dan menguatkan semangat kolaborasi.
“Segala capaian yang telah kita laksanakan, seperti orientasi santri, pembagian tugas guru, hingga penyusunan anggaran, bukan karena kekuatan individu, tapi karena kebersamaan. Dana penting, tapi yang lebih penting adalah semangat gotong royong dan keikhlasan kita, " ujarnya.
Beliau juga menyampaikan rencana kegiatan mendatang, termasuk pawai obor menjelang Idul Adha.
Agus Priyanto, Ketua Panitia Idul Adha 1446 H, menyampaikan perkembangan persiapan kurban dan sudah terbentuk lima kelompok kurban, masing-masing satu ekor sapi.
"Satu kelompok berasal dari Jamaah Nariyah yang sejak tahun 2010 tidak pernah absen berkurban. Ini bukti kekuatan tradisi dan niat ibadah yang terjaga, " tuturnya.
Acara ditutup dengan diskusi santai dan ramah tamah, mempererat ukhuwah dan menguatkan semangat pelayanan pendidikan Islam.
“Jangan pernah bosan berjuang untuk madrasah, ” tegas KH. Ali Sodikin menutup arahannya, “karena madrasah adalah ladang amal dan benteng peradaban umat, " pungkasnya.
(Djarmanto-YF2DOI)